1.149 Orang Mendaftar Calon PMI ke Korsel Di BP3MI Lampung

SOBATINDONEWS.COM, Bandar Lampung – Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung menyebutkan hingga 1.149 orang telah terdaftar sebagai Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) melalui program government-to-government (G to G) Korea Selatan di negara tersebut.

“Dari 1.149 orang yang mendaftar, 1.115 orang bisa disaring. Dua orang mengundurkan diri dan sisanya tidak hadir saat pemeriksaan,” kata Ahmad Salabi, Kepala BP3MI Lampung, saat dihubungi di Bandar Lampung, Rabu.


Dikatakannya, setelah lulus ujian, calon PMI akan mengikuti ujian tulis tingkat berikutnya atau EPS-TOPIK, dilanjutkan dengan ujian teknis. “Maka penilaian kelulusan sebagai CPMI akan datang dari dua ujian,” ujarnya.


Dia mengumumkan bahwa jika dia lulus EPS-TOPIK, dia akan menerima sertifikat yang memungkinkan dia melamar pekerjaan di Korea Selatan.


Setelah penerimaan dinyatakan, ada waktu untuk mengirim dokumen aplikasi ke HRD Korea. HRD Korea kemudian akan memasukkan semua lamaran kerja Indonesia ke dalam data direktori yang didistribusikan ke pengguna Korea.


“Calon pengguna di Korea Selatan langsung diseleksi di sana. Kalau dipekerjakan, mereka diberikan kontrak kerja dan resume. Baru kemudian dijelaskan bahwa mereka bekerja di Korea Selatan,” ujarnya lagi.


Jadi, lanjutnya, meski mereka juga lulus verifikasi dan EPS-TOPIK, mereka mungkin tidak mendapatkan pekerjaan di Korea Selatan.


“Ada dua jenis tenaga kerja di Korea Selatan, sektor manufaktur yang bekerja di pabrik dan sektor perikanan.”


” Masa berlakunya dua tahun. untuk bekerja di Korea Jika dua tahun tidak dapat pekerjaan di Korea, Ia juga mengatakan “Menurutnya, antusiasme masyarakat Lampung untuk bekerja di luar negeri sangat tinggi, terlihat dari banyaknya pelamar CPMI di Korea Selatan. Khusus untuk verifikasi file dan pengujian tema EPS yang sedang terjadi di setiap wilayah saat ini.”


“Validasi dan pengujian tahun lalu terkonsentrasi secara terpusat, dan baru-baru ini terkonsentrasi secara regional, sehingga tidak ada pembanding data dengan tahun-tahun sebelumnya. Jadi kami tidak tahu berapa tahun yang lalu EPS-TOPIK diuji dan didaftarkan. Tidak ada,” katanya lagi.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.