100 Ribu Ton Beras Bulog Siap Meluncur di Operasi Pasar Awal Januari 2023

SOBATINDONEWSJakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menyatakan telah menggelontorkan 100 ribu ton beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal Operasi Pasar. Ia berujar beras tersebut telah didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia pada awal Januari 2023. 

Bulogsaat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun pemeirntah daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap berada pada kondisi stabil atau tidak mengalami lonjakan yang tinggi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis, 18 Januari 2023.

Buwas mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran Bulog untuk memastikan operasi pasar berjalan lancar di tahun 2022. Jokowi juga meminta Bulog untuk semakin gencar dalam menyalurkan cadangan beraspemerintah (CBP) guna meredam gejolak harga di pasar.

Adapun soal kondisi stok CBP yang sempat menipis, Buwas mengatakan Bulog tengah mengusahakan pemenuhan target impor sebanyak 500 ribu ton beras hingga pertengahan Februari. Menurutnya, kebijakan impor beras dapat menahan laju kenaikan harga beras. 

“Dengan adanya impor beras dan pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) terpenuhi, maka harga beras di pasaran dipastikan akan terkendali,” ujar Buwas.

Dia menyebut kedatangan beras impor menambah stok CBP di gudang Bulog saat ini menjadi 683 ribu ton. Tambahan beras impor, menurut dia, semata-mata untuk memperkuat cadangan beras nasional sampai datangnya musim panen raya pada Maret 2023. Ia menilai jumlah ini cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan panen raya.

Selain mendapatkan tambahan stok beras impor, Bulog juga menyatakan akan terus maksimalkan penyerapan pada saat panen raya mendatang. Buwas pun berharap semua stok CBP pada tahun ini bisa terpenuhi dari produksi dalam negeri sendiri.

Sementara itu, ia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada kenaikan harga. “Kondisi sekarang ini belum musim panen raya jadi ketersediaan barang di pasar tidak banyak sehingga ada sedikit kenaikan harga, itu sebabnya operasi pasar berlangsung intensif,” kata Buwas.

(dikutip dari : tempo.co)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.