ANCAMAN RESESI NYATA, APAKAH INDONESIA SIAP?

SOBATINDONEWS.COM – Resesi merupakan penurunan pada perekonomian global yang berkepanjangan dalam jangka panjang. Kemudian terjadi kenaikan pengangguran, penurunan kepercayaan konsumen sehingga daya beli melemah, inflasi meningkat, dan harga bahan pokok naik. Resesi global mengakibatkan perekonomian negara maju akan menguat, sedangkan perekonomian di negara berkembang seperti negara Indonesia akan melemah.

dalam ekonomi makro resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (gdp) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. resesi dapat juga diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan.

resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau, kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi. resesi ekonomi yang berlangsung lama diseb depresi ekonomi, yaitu suatu keadaan terjadi penurunan aktivitas ekonomi yang parah dan berkepanjangan. penurunan drastis tingkat ekonomi (biasanya akibat depresi parah, atau akibat (hiperinflasi) disebut kebangkrutan ekonomi (economy collapse).

Berdasarkan data kementerian keuangan pada tahun 2023, proyeksi inflasi negara maju yaitu 6,6% dengan pertumbuhan ekonomi 1,4%, sedangkan pada negara berkembang proyeksi inflasi diperkirakan 9,5% dengan pertumbuhan ekonomi 3,9%. Dapat diketahui bahwa tingkat inflasi tergolong tinggi, untuk itu perlu waspada dan siaga untuk menghadapi ancaman resesi nanti. Perubahan yang terjadi pada era resesi global 2023 sangat berdampak signifikan dan membahayakan tatanan perekonomian global. Kondisi tersebut tidak akan selesai dalam waktu singkat, melainkan butuh proses yang panjang dan perlu perhatian serius oleh semua kalangan, terutama pemerintah.

Berbagai Lembaga internasional telah merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di antaranya, Dana Moneter Internasional (IMF) yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 menjadi 5%.

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 4,8%. Asian Development Bank (ADB) memproyeksi ekonomi Indonesia tahun 2023 tumbuh 5%. 

Lembaga Finansial lainnya, Bloomberg Concensus memprediksi ekonomi Indonesia tahun 2023 tumbuh 4,9%. OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 4,7%.

Menkeu optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3% secara yoy (year on year). Meski demikian ia menyiratkan kewaspadaan pemerintah melihat kondisi eknomi global yang masih tidak menentu.

“Makanya kita selalu mengatakan optimis karena tadi kondisi ekonomi kita cukup confidence dan memberikan alasan untuk optimis, namun kita waspada karena memang turbulensi ini belum berakhir pada 2023,” ujar Sri Mulyani.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.