AS Akan Adakan Pemungutan Suara Untuk Blokir Aplikasi TikTok

SOBATINDONEWS.COM – Komite Urusan Luar Negeri Amerika Serikat berencana melakukan pemungutan suara untuk memblokir TikTok. Apabila mayoritas suara komite setuju dengan pemblokiran aplikasi asal China tersebut, maka akan muncul Rancangan Undang-undang (RUU) untuk memblokir penggunaan TikTok.

“Kekhawatirannya adalah bahwa aplikasi ini memungkinkan pemerintah China mengakses telepon kami diam-diam,” tutur Ketua komite tersebut, Michael McCaul, Rabu 1 Februari 2023.

Keamanan siber juga menjadi hal yang disebut oleh ketua panel dari Partai Republik, Cathy McMorris Rodgers. Menurutnya, warga Amerika berhak mengetahui bagaimana tindakan ini mempengaruhi privasi dan keamanan data mereka. “TikTok milik ByteDance secara sadar memungkinkan Partai Komunis China mengakses data pengguna Amerika,” kata McMorris Rodgers.

Untuk diketahui, ini bukan kali pertama polemik pemblokiran TikTok dilakukan oleh Amerika Serikat. Pada tahun 2020 lalu, Donald Trump juga berupaya melakukan pemblokiran aplikasi tersebut. Namun, rencana tersebut kalah ketika memasuki tahap pengadilan.

Setahun kemudian pada Juni 2021, pemerintah Biden resmi membatalkan upaya tersebut. Kemudian pada bulan Desember, Senator Republik Marco Rubio meluncurkan undang-undang bipartisan untuk melarang TikTok.

Namun pengesahan larangan tersebut tersendat setelah menghadapi tantangan di Kongres yang membutuhkan setidaknya 60 suara di Senat.

Di sisi lain, TikTok yang kini telah memiliki 100 juta pengguna aktif di AS telah berusaha meyakini pemerintah negara tersebut bahwa mereka tidak mengakses atau meretas data pribadi siapapun.

Konten para pengguna TikTok juga tak dapat dimanipulasi oleh Partai Komunis China atau siapapun yang berada di bawah pengaruh Berijing.

Bulan lalu, Biden diketahui telah menandatangani undang-undang larangan pegawai federal menggunakan atau mengunduh TikTok di perangkat milik pemerintah. Hal ini kemudian diamini oleh lebih dari 25 negara bagian AS yang juga melarang penggunaan dan pengunduhan TikTok di perangkat milik negara mereka.

Menghadapi ancaman bagi TikTok tersebut, CEO TikTok, Shou Zi Chew, akan muncul di hadapan Komite Energi dan Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada 23 Maret mendatang. Ini merupakan pertama kalinya Chew menampakkan diri di hadapan komite kongres. Kesaksian Chew nantinya akan mencoba meluruskan berbagai hal tentang TikTok, ByteDance, dan komitmen tentang keamanan siber.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.