Daftar Harga BBM Pertamina Hari ini, Harga Pertamax Menurun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

SOBATINDONEWS.COM – Berikut inilah daftar harga BBM Pertamina pada Rabu 11 Januari 2023. Sudah sepekan Pertamina melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak. Pada awal Januari 2023, Menteri BUMN Erick Thohir menurunkan harga Pertamax. Adapun penurunan harga BBM Pertamax tersebut sudah berlaku sejak Selasa (3/1/2023). Artinya, sudah lebih sepekan harga pertamax turun. Lantas, bagaimana dengan harga BBM Pertamina hari ini? Apakah harga pertalite juga turun harga ?Berikut daftar harga BBM Pertamina Se-Indonedia, Rabu (11/1/2023), dilansir dari mypertamina.id.

Daftar Harga BBM Pertamax

– Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam: Rp 12.800

– Provinsi Sumatera Utara: Rp 13.050

– Provinsi Sumatera Barat: Rp 13.050

– Provinsi Riau: Rp 13.300

– Provinsi Kepulauan Riau: Rp 13.300

– Provinsi Kodya Batam (FTZ): Rp 13.300

– Provinsi Jambi: Rp 13.050

– Provinsi Bengkulu: Rp 13.300

– Provinsi Sumatera Selatan: Rp 13.050

– Provinsi Bangka-Belitung: Rp 13.050

– Provinsi Lampung: Rp 13.050

– Provinsi DKI Jakarta: Rp 12.800

– Provinsi Banten: Rp 12.800

– Provinsi Jawa Barat: Rp 12.800

– Provinsi Jawa Tengah: Rp 12.800

– Provinsi DI Yogyakarta: Rp 12.800

– Provinsi Jawa Timur: Rp 12.800

– Provinsi Bali: Rp 12.800

– Provinsi Nusa Tenggara Barat: Rp 12.800

– Provinsi Nusa Tenggara Timur: Rp 12.800

– Provinsi Kalimantan Barat: Rp 13.050

– Provinsi Kalimantan Tengah: Rp 13.050

– Provinsi Kalimantan Selatan: Rp 13.050

– Provinsi Kalimantan Timur: Rp 13.050

– Provinsi Kalimantan Utara: Rp 13.050

– Provinsi Sulawesi Utara: Rp 13.050

– Provinsi Gorontalo: Rp 13.050

– Provinsi Sulawesi Tengah: Rp 13.050

– Provinsi Sulawesi Tenggara: Rp 13.050

– Provinsi Sulawesi Selatan: Rp 13.050

– Provinsi Sulawesi Barat: Rp 13.050

– Provinsi Maluku: Rp 13.050

– Provinsi Maluku Utara: Rp 13.050

– Provinsi Papua: Rp 13.050

– Provinsi Papua Barat: Rp 13.050

Daftar Harga BBM Pertalite

– Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam: Rp 10.000

– Provinsi Sumatera Utara: Rp 10.000

– Provinsi Sumatera Barat: Rp 10.000

– Provinsi Riau: Rp 10.000

– Provinsi Kepulauan Riau: Rp 10.000

– Provinsi Kodya Batam (FTZ): Rp 10.000

– Provinsi Jambi: Rp 10.000

– Provinsi Bengkulu: Rp 10.000

– Provinsi Sumatera Selatan: Rp 10.000

– Provinsi Bangka-Belitung: Rp 10.000

– Provinsi Lampung: Rp 10.000

– Provinsi DKI Jakarta: Rp 10.000

– Provinsi Banten: Rp 10.000

– Provinsi JawaBarat: Rp 10.000

– Provinsi Jawa Tengah: Rp 10.000

– Provinsi DI Yogyakarta: Rp 10.000

– Provinsi Jawa Timur: Rp 10.000

– Provinsi Bali: Rp 10.000

– Provinsi Nusa Tenggara Barat: Rp 10.000

– Provinsi Nusa Tenggara Timur: Rp 10.000

– Provinsi Kalimantan Barat: Rp 10.000

– Provinsi Kalimantan Tengah: Rp 10.000

– Provinsi Kalimantan Selatan: Rp 10.000

– Provinsi Kalimantan Timur: Rp 10.000

– Provinsi Kalimantan Utara: Rp 10.000

– Provinsi Sulawesi Utara: Rp 10.000

– Provinsi Gorontalo: Rp 10.000

– Provinsi Sulawesi Tengah: Rp 10.000

– Provinsi Sulawesi Tenggara: Rp 10.000

– Provinsi Sulawesi Selatan: Rp 10.000

– Provinsi Sulawesi Barat: Rp 10.000

– Provinsi Maluku: Rp 10.000

– Provinsi Maluku Utara: Rp 10.000

– Provinsi Papua: Rp 10.000

– Provinsi Papua Barat: Rp 10.000

Demikian sejauh ini, penurunan harga BBM Pertamax tak mempengaruhi harga pertalite.

Namun, Pertamina bakal melakukan revisi secara berkala.

Hal tersebut diungkap oleh Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com pada Selasa (3/1/2023) lalu.

“Ini (harga BBM ke depan pada triwulan II dan III) akan direvisi secara berkala,” kata Irto.

Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Pertamina akan membuka data penyesuaian harga BBM  Pertamax tersebut secara transparan kepada publik dan secara berkala.

Ia memastikan harga BBM nonsubsidi seperti pertamax fleksibel mengikuti harga minyah mentah dunia.

Bahkan ia mengatakan harga pertamax saat ini landai karena minyak mentah dunia mengalami tren penurunan konsisten tiap pekan.

Saat ditanya soal harga BBM subsidi seperti pertalite dan solar, ia mengatakan tak mengalami perubahan.

Ia menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk tetap mengalokasikan subsidi untuk Pertalite dan Solar masing-masing sebesar Rp 1.000 per liter dan Rp 6.500 per liter.

Bahkan, Menteri BUMN wanti-wanti soal harga BBM nonsubdisi seperti Pertamax yang justru berpeluang naik harga lagi.

Namun, Erick Thohir mengungkapkan ketetapan pertamax atau BBM nonsubsidi lainnya akan mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia.

Hal ini disampaikan Menteri BUMN tersebut dalam siaran pers, Senin (9/1/2023).

“Kemarin, karena minyak dunia harganya turun, BBM yang sesuai dengan harga pasar seperti Pertamax kita turunkan.”

“Namun, kita juga harus waspada karena bukan tidak mungkin harga Pertamax bisa naik lagi, minggu depan atau bulan depan,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir.

Ikuti akun tiktok kami agar tidak ketinggalan informasi terbaru tentang dunia

https://www.tiktok.com/sobatindonews/

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.