Kasus Kekerasan pada Anak dan Perempuan Masih Marak di Cimahi, Mayoritas KDRT Serta Seksual

SOBATINDONEWS.COM, JAWA BARAT – Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Cimahi semakin marak pada 2022. Kasusnya meningkat signifikan jika dibandingkan 2021.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindingan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2AP2KB) Kota Cimahi, ada 78 kasus terjadi pada 2022. Sedangkan pada 2021 hanya 27 kasus.

Kepala DP2AP2KB Kota Cimahi, Fitrani Manan, mengatakan, pada 2022 ada 45 kasus kekerasan pada anak dan 33 kasus kekerasan pada perempuan.

“Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan sepanjang tahun 2022 didominasi kekerasan seksual dengan jumlah mencapai  49 kasus,” ujar Fitrani di Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi, Selasa (17/1/2023).

Kemudian, sisanya, kata dia, 24 kasus merupakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penelantaran anak dua kasus, sedangkan kekerasan fisik dan lain-lain tercatat hanya satu orang.

“Kalau kekerasan pada perempuan itu kebanyakan memang KDRT, sedangkan untuk kasus kekerasan pada anak mayoritas kekerasan seksual,” kata Fitriani.

Dia mengatakan, mayoritas kasus kekerasan terhadap perempuan seperti KDRT terjadi karena faktor ekonomi. Sedangkan kasus kekerasan seksual pada anak diduga karena faktor pengaruh dari media sosial.

“Kekerasan seksual pada anak yang terjadi di Kota Cimahi tidak hanya dirudapaksa, meraba saja, tapi menyenggol bagian tertentu juga sudah kekerasan seksual,” ucapnya.

Fitrani mengatakan, tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Cimahi sepanjang tahun 2022 itu karena masyarakat banyak yang berani untuk melapor. Apalagi sistem pelaporannya sudah bagus dan mudah.

“Dari dulu mungkin juga banyak, cuma mungkin banyak yang tidak terlaporkan karena ada anggapan kalau kekerasan itu tabu. Mungkin juga dulu itu ada yang belum tau mau melapor kemana,” ujar Fitriani.

Dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ini, pihaknya memiliki kewajiban melakukan assesment hingga memberikan pendampingan terhadap korban dan  sosialisasi agar kasus kekerasan tidak kembali terjadi. (*)

Ikuti akun tiktok kami agar tidak ketinggalan informasi terbaru tentang dunia

www.tiktok.com/sobatindonews/

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.