Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Melampaui 60 Orang

SOBATINDONEWS.COM,INTERNASIONAL.-Kepala Polisi Peshawar Mohammad Aijaz Khan menyatakan bahwa korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, bertambah menjadi sedikitnya 61 orang. Sementara korban luka mencapai 157 orang.

Sebagian lainnya menuliskan bahwa jumlah korban tewas mencapai 63 orang.

Operasi penyelamatan dilaporkan masih terus berlangsung di area masjid, yang terletak di dalam kompleks kepolisian. Saat bom bunuh diri terjadi, sebagian besar jemaah yang memenuhi masjid adalah polisi.

“Pembunuhan brutal muslim yang tengah beribadah adalah menentang ajaran Alquran,” ungkap Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif seraya menambahkan bahwa menargetkan masjid adalah bukti bahwa penyerang tidak ada kaitannya dengan Islam.  Selasa (31/1/2023).

“Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang melakukan tugas membela Pakistan. Mereka yang berperang melawan Pakistan akan dihapus dari halaman,” imbuhnya.

PM Sharif melakukan kunjungan ke Peshawar pasca bom bunuh diri, di mana ia mengunjungi Lady Reading Hospital untuk bertemu korban luka.

“Baru saja kembali dari Peshawar. Skala tragedi manusia semata -mata tidak terbayangkan. Ini tidak kurang dari serangan terhadap Pakistan. Bangsa ini kewalahan oleh rasa kesedihan yang mendalam. Saya tidak ragu terorisme adalah tantangan keamanan nasional terkemuka kita,” twit Sharif.

“Pesan saya kepada para pelaku kejadian terkutuk hari ini adalah bahwa Anda tidak dapat meremehkan tekad orang-orang kami,” tambahnya

Siapa yang Bertanggung Jawab?

Sebelumnya, Sarbakaf Mohmand, seorang komandan Taliban Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut.

Via Twitter, Mohmand mengklaim bahwa bom bunuh diri itu untuk membalas pembunuhan Abdul Wali, yang secara luas dikenal sebagai Omar Khalid Khurasani. Ia tewas terbunuh di Provinsi Paktika di Afghanistan pada Agustus 2022. Demikian seperti dikutip dari AP.

Taliban Pakistan, yang juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP, berbeda dari sekutu dekatnya, Taliban Afghanistan.

Namun, laporan teranyar mengungkapkan juru bicara TPP Muhammad Khorasani membantah keterlibatan pihaknya dalam serangan itu.

“Mengenai insiden Peshawar, kami menganggap perlu untuk mengklarifikasi bahwa Tehreek-e-Taliban Pakistan tidak ada hubungannya dengan kejadian ini. Menurut undang -undang dan konstitusi umum kami, tindakan apa pun di masjid, madrasah, lahan pemakaman dan tempat-tempat suci lainnya merupakan pelanggaran,” kata Khorasani dalam sebuah pernyataan pada Senin malam.

Dia tidak mengomentari pernyataan sebelumnya oleh Sarbakaf Mohmand dan Omar Mukaram Khurasani.

Pihak berwenang Pakistan mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan belum mengonfirmasi klaim mana pun.

(liputan6)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.