Lalu Lintas China Coast Guard 5901 “The Monster” di Perairan Natuna Meresahkan Kedaulatan RI

SOBATINDONEWS.COM – China Coast Guard 5901 diketahui memasuki wilayah perairan Indonesia sejak 30 Desember 2022 hingga saat ini. Hal itu diketahui berdasarkan laporan para nelayan serta monitoring dari Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) melalui Automatic Identification System (AIS). Peneliti IOJI, Imam Prakoso mengatakan kapal itu hingga saat ini masih berada di Laut Natuna Utara.

Dari analisis yang dikeluarkan IOJI, kapal tersebut mulai patroli di Laut Natuna Utara pada 30 Desember 2022. Kapal ini memiliki ukuran 12.000 ton dengan kecepatan maksimal hingga 25 knot.

Di antara semua kapal penjaga pantai China, China Coast Guard 5901 dijuluki The Monster karena ukurannya yang sangat besar.

Dilaporkan pula area tersebut merupakan wilayah ladang gas. Ini terkait Blok Tuna.

Diketahui sebelumnya, pemerintah RI telah menyetujui rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) Pertama Lapangan Tuna di Wilayah Kerja (WK) atau Blok Tuna, perairan Natuna, ke perusahaan Inggris Premier Oil. Perkiraan biaya investasi untuk pengembangan Lapangan Tuna (di luar sunk cost) diperkirakan mencapai US$ 1,05 miliar.

Sebelumnya, pada Agustus 2022 kapal ini berpatroli di kawasan Kepulauan Spratly dan pada Oktober 2022 kapal ini berpatroli di Laut China Selatan sebelah selatan Taiwan.

“Saat ini, kapal penjaga pantai terbesar di dunia, CCG 5901, berada di dekat Blok Tuna. Kapal tersebut dinilai siap merespon berupa tindakan tegas terhadap kegiatan produksi di Blok Tuna, seperti yang dilakukan oleh kapal-kapal China Coast Guard lainnya pada 2021 yang mengganggu kegiatan eksplorasi di cadangan migas yang sama, Blok Tuna,” tulis IOJI dalam analisisnya.

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Aan Kurnia mengaku telah memonitor informasi tersebut.

“Telah mendispersi informasi ke Kementerian/Lembaga dalam daily brief, agar Kementerian/Lembaga yang asetnya di sana untuk dapat juga mengecek secara langsung,” kata Aan.

Aan mengatakan pihaknya segera mengirim dua kapal ke Laut Natuna Utara.

“Bakamla rencana menggerakkan dua unsur (kapal) ke LNU (Laut Natuna Utara),” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono mengaku akan mengecek informasi tersebut.

“Mohon waktu ya,” kata Julius.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.