Manajemen Arema FC Pikirkan Mundur dan Bubar, Bisa Kena Sanksi Berat

SOBATINDONEWS.COM, JAKARTA – Arema FC sedang berada dalam situasi yang sulit setelah tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu yang menelan ratusan korban jiwa. Atas kejadian tersebut banyak yang mendesak supaya Arema tak lagi ikut kompetisi musim ini.

Dalam situasi ini menjadi hal yang sulit bagi Singo Edan, baru-baru ini banyak penolakan terhadap mereka dimana-mana serta telah dianggap sebagai klub tanpa empati karena masih saja melanjutkan diri dan ikut kompetisi di Liga bergengsi di Indonesia ini.

Sebuah sikap ditunjukkan oleh Arema FC, seiring mulai munculnyaa efek negatif yang menghampiri pasca Tragedi Kanjuruhan. Klub berjuluk Singo Edan itu mempertimbangkan mundur dari Liga 1 2022/23. Mereka juga berpotensi untuk bubar.

Hal itu dikemukakan oleh Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI), Tatang Dwi Arfianto. Dia mengatakan, jika Arema mengganggu kondusivitas sepak bola nasional, potensi untuk bubar itu muncul.

“Tapi, jika dirasa Arema ini dianggap mengganggu kondusivitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa. Tapi, kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” ujar Tatang dalam keterangan resminya, Senin (30/1/2023).

Tatang berujar, sejatinya sikap untuk bubar berat diambil oleh Arema FC. Sebab, banyak orang yang menggantungkan nasib dari Arema, seperti pedagang kaki lima, UMKM, sampai beberapa usaha kecil lainnya.

“Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa selepas Tragedi Kanjuruhan. Kami memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima, sampai usaha kecil lainnya,” ujar Tatang.

Selepas tragedi Kanjuruhan, Tatang mengaku Arema tidak berdiam diri. Mereka menempuh banyak upaya, seperti membuka crisis center untuk penanganan korban, hingga membantu proses dan gugatan hukum di tengah sanksi yang mereka dapat.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.