Reses Anggota DPRD Sumatera Barat Asril di Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi, Dorong Budidaya Belut dan Perbaikan Infrastruktur
SOBATINDONEWS.COM BUKITTINGGI – Warga Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, menyampaikan berbagai aspirasi dalam reses anggota DPRD Sumatera Barat, Asril, yang digelar di Kantor Camat setempat pada Selasa (29/10/2024). Beragam usulan mengemukan, mulai dari peningkatan infrastruktur hingga program ekonomi berbasis budidaya belut yang dinilai berpotensi besar untuk mendorong ekonomi lokal.
Dalam pertemuan itu, Asril, anggota Komisi II DPRD Sumbar, mencatat sejumlah usulan masyarakat terkait perbaikan jalan yang belum diaspal dan penataan trotoar untuk pejalan kaki. Salah satu aspirasi menarik disampaikan Nofiar Arif, tokoh masyarakat setempat, yang meminta dukungan untuk mengembangkan budidaya belut. Menurutnya, kebutuhan belut di Sumatera Barat mencapai ratusan ton per hari, sementara mayoritas pasokan masih didatangkan dari luar daerah.
“Potensi budidaya belut sangat besar, dan dengan lahan yang tidak perlu luas, ini bisa menjadi peluang usaha baru di Bukittinggi,” ujar Nofiar. Ia berharap Asril dapat mendukung pelatihan atau studi banding bagi masyarakat agar mereka mampu menjalankan budidaya ini dengan lebih profesional.
Menanggapi hal ini, Asril menyatakan dukungannya terhadap aspirasi tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan ekonomi lokal. “Semua usulan telah dicatat dan akan dibahas di internal Partai Nasdem. Jika kewenangan usulan ada di tingkat provinsi, kami akan memperjuangkannya di DPRD Sumbar, sementara yang menjadi kewenangan kota atau kabupaten akan dikoordinasikan dengan pemerintah setempat,” kata Asril.
Asril juga mengimbau warga untuk segera mengajukan proposal agar aspirasi dapat ditindaklanjuti secara administratif. “Proposal tidak perlu sempurna karena kami akan membantu menyempurnakannya. Tanpa proposal, permintaan warga sulit kami proses,” tambahnya.
Asril berharap dukungan ini tidak hanya akan memperbaiki infrastruktur setempat tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang menguntungkan masyarakat Bukittinggi.