Sempat Anjlok Karena Pandemi, Ratusan Investor Kini Berebut Masuk Jombang

SOBATINDONEWS.COM, Jombang – Pandemi memiliki dampak signifikan bagi iklmim investasi yang masuk di Kabupaten Jombang. Itu terbukti, dalam kurun waktu dua tahun nilai investasi mengalami penurunan.

Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Jombang, pada 2019 realisasi investasi di Kabupaten Jombang mencapai sebesar Rp 2,047 triliun. Pada 2020 meningkat menjadi Rp 2,627 triliun. Kemudian mengalami penuruan drastis pada 2021 yang hanya Rp 1,688 triliun. Seiring pandemi mulai mereda, pada 2022 iklim investasi kembali mengalami peningkatan menjadi Rp 2,353 triliun.

Wor Windari, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jombang mengatakan, peningkatan nilai investasi di Kabupaten Jombang sangat terlihat sejak dibangunnya jalan tol. ”Sebelumnya tidak mencapai triliunan. Semenjak dibangun tol ada peningkatan,” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin.

Dikatakannya, hanya saja realisasi investasi di Kabupaten Jombang sempat mengalami penurunan yang drastis pada 2021. Ini dikarenakan dampak pandemi yang sangat berpengaruh. ”Tidak hanya di Jombang yang mengalami penuruan, daerah lain pasti juga terkena imbasnya,” katanya.

Hanya saja, nilai investasi kembali meningkat pada 2022. Saat ini nilai investasi mencapai sebesar Rp 2,353 triliun. Dirinya memprediksi setelah ditetapkannya Perda Nomor 10/2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang, dan dibangunnya jembatan Ploso akan berdampak pada peningkatan nilai investasi yang masuk ke Jombang. ”Tahun ini sudah kembali tembus di angka Rp 2 triliun,” katanya.

Dirinya juga memaparkan pada 2022, terdapat 992 perusahaan baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan  penanaman modal asing (PMA).

Sebanyak 950 PMDN, lanjut Wor Windari, di antaranya dengan nilai investasi di bawah Rp 1 miliar sebanyak 516 perusahaan, perusahaan menengah dengan nilai investasi Rp 1-5 miliar sebanyak 141 perusahaan. Dan perusahaan besar dengan nilai investasi Rp 5-10 miliar sebanyak 293 perusahaan. ”Untuk PMA sebanyak 42 perusahaan,” pungkasnya.

(radarjombang)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.