Ternyata Membahayakan! Ciki Kebul Kini Dilarang Beredar

SOBATINDONEWS.COM – Peredaran ciki kebul (Cikbul) terancam dilarang beriringan dengan meningkatnya kasus keracunan yang diakibatkan oleh makanan mengandung nitrogen cair itu. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengaku akan melakukan pengkajian menindaklanjuti tercatatnya 28 anak di Jawa Barat yang alami gangguan kesehatan usai mengonsumsi jajanan populer tersebut.

“Betul ya akan dikaji. Jadi nanti kalau dari Dinas Kesehatan kami akan memberikan suatu rekomendasi, usulan untuk penindakan. Apakah diperbolehkan atau segera disetop, tentu saja dengan adanya kasus yang berat ini, akan menjadi pertimbangan yang segera lah dijadikan suatu kebijakannya,” ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat, Ryan Bayusantika Rustandi.

Ada pun jumlah korban yang disebut tadi merupakan akumulasi dari kasus yang ditemukan di daerah Tasikmalaya dan Kota Bekasi.

Baca Juga :

Dari keseluruhan, 16 anak di Tasikmalaya tidak bergejala sementara 8 lainnya menunjukkan reaksi hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Sementara di Bekasi, tercatat 4 anak dirawat di Rumah Sakit Haji Jakarta Selatan karena mengalami peradangan pada bagian dinding ususnya.

Atas serangkaian kasus yang terjadi akhir-akhir ini, Ryan mengatakan Pemprov Jawa Barat juga terus menjalin koordinasi dengan dinas kesehatan di tingkat kabupaten dan kota untuk meningkatkan kewaspadaan atas konsumsi Chiki Ngebul oleh anak-anak.

Bahwa kemungkinan makanan yang berhubungan dengan nitrogen cair ini ternyata membahayakan, terutama untuk anak-anak,” kata dia.

Dari pengamatannya, Ryan menduga anak bergejala berat alami peradangan usus karena tak sengaja mengonsumsi sisa cairan nitrogen yang terdapat di dalam makanan tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan agar orangtua senantiasa meningkatkan pengawasan atas apa yang dikonsumsi oleh anak-anaknya.

“Yang berat itu karena sisa cairan yang ada di kemasannya, dia konsumsi apalagi usianya baru empat tahun kan jadi sangat berat ternyata gejalanya ya, dampak dan akibat nitrogen cair khusus pada lambung anak,” kata Ryan.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan melaporkan adanya peningkatan kasus keracunan akibat penggunaan nitrogen cair dalam makanan. Meski tergolong bukan Kejadian Luar Biasa (KLB), Kemenkes mengimbau agar Dinas Kesehatan maupun rumah sakit setempat melapor jika menemukan kasus serupa.

Instruksi tersebut dimuat dalam surat Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan nomor SR.01.07/III.5/67/2023 tanggal 4 Januari 2023 tentang Pelaporan Kasus Kedaruratan Medis dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan.

“Maka kami sampaikan bahwasanya tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), hanya terjadi peningkatan kasus dalam penggunaan nitrogen cair yang bersifat lokal. Namun demikian jika terjadi kejadian serupa di tempat lain, tetap perlu melaporkan dan memantau serta berkoordinasi penanganannya di lapangan,” katanya.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.